Oleh : Iska Elvina S.Gz
Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh…
Halo sahabatrimedika, ga kerasa sudah 2 tahun Corona Virus Disease (COVID-19) masih melanda didunia dan khususnya di Indonesia. Kondisi pandemi COVID-19 ini dapat menyebabkan kematian lho. Penyakit ini melanda dunia di akhir tahun 2019 kemudian menjadi pandemi setelah ditetapkan oleh Organisasi kesehatan dunia (WHO) menetapkan Corona Virus Disease (COVID-19) pada tanggal 11 Maret 2020. Serangan virus ini telah menyebar dengan cepat hampir ke seluruh dunia termasuk Indonesia. Kasus terkonfirmasi positif diseluruh dunia sudah melebihi angka 2 Juta yaitu 2.475.723 orang dengan jumlah kematian 169.151 orang dan kematian per harinya sebanyak 5119 dengan Case Fatality Rate (CFR) 6,8 % (per tanggal 22 April 2020).
Sampai saat ini, kasus COVID-19 terbanyak di Eropa dengan jumlah kasus 1.219.489 kasus, kemudian Amerika menjadi urutan kedua kasus terbanyak COVID-19 yaitu 925.291 kasus. Sedangkan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di wilayah Asia Tenggara sebanyak 31.670 kasus dengan CFR sebanyak 4,2% (1.341 orang). Kemudian Indonesia menjadi negara dengan urutan pertama dengan kasus terbanyak di Asia Tenggara. Berdasarkan data diketahui bahwa Indonesia per tanggal 22 April 2020 memiliki kasus terkonfirmasi COVID-19 sebanyak 7.418 dan 639 orang meninggal dengan angka kematian lebih tinggi dibandingkan negara di dunia yakni sebesar 8,6%.5-7 Kita kenal terlebih dahulu yuk apa itu Corona Virus Disease (COVID-19) ?
Corona Virus Disease (COVID-19) merupakan penyakit yang ditimbulkan karena virus. Penyakit peradangan paru yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Gejala klinisnya beragam #sahabatrimedika, mulai dari gejala flu biasa (batuk, pilek, nyeri tenggorok, nyeri otot, nyeri kepala) sampai dengan komplikasi berat (pneumonia atau sepsis). Adapun cara penularan SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 ialah melalui kontak dengan droplet saluran napas penderita. Droplet merupakan partikel kecil dari mulut penderita yang mengandung kuman penyakit yang dihasilkan pada saat batuk, bersin, atau berbicara. Droplet dapat melewati sampai jarak tertentu (biasanya 1 meter).
Oleh karena itu, adanya COVID-19 ini diharuskan kepada sahabatrimedika semua untuk melakukan upaya pencegahan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang agar imunitas kita terjaga. Apakah sahabatrimedika sudah tahu dengan gizi seimbang?Gizi seimbang adalah susunan asupan sehari-hari yang jenis dan jumlah zat gizinya sesuai dengan kebutuhan tubuh. Pemenuhan asupan gizi ini harus memperhatikan 4 pilar gizi seimbang diantaranya :
- Prinsip keanekaragaman pangan.
- Mempertahankan berat badan normal.
- Perilaku hidup bersih dan sehat.
- Aktifitas fisik.
Makanan yang cukup bukan dari jumlahnya saja namun harus diperhatikan kandungan zat gizi didalamnya. Tujuannya adalah agar tubuh dan otak kita bekerja secara optimal. Agar lebih paham yuk kita pahami pedomannya.
Tumpeng Gizi Seimbang
Tumpeng gizi seimbang untuk pedoman makanan sehari-hari. Terdiri dari 4 pilar, dan setiap pilar ini berhubungan erat dengan pilar lainnya.
- Pilar 1, kita harus makan-makanan beragam. Maksudnya adalah makanan yang kita konsumsi harus mengandung berbagai macam zat gizi. Seperti karbohidrat, vitamin, lemak, protein, dan mineral. Serta jangan lupa konsumsi air putih. Pada masing-masing tingkatan pada tumpeng ini memiliki kandungan gizi yang berbeda-beda lho. Dari bagian paling bawah ada makanan pokok seperti nasi, singkong, jagung, ubi dan sebagainya yang mengandung karbohidrat. Selanjutnya ada sayuran dan buah-buahan yang mengandung vitamin dan mineral, kemudian ada lauk pauk yang mengandung protein, lemak dan juga mineral. Dan kita juga harus membatasi gula, garam, lemak atau minyak. Jangan lupa konsumsi air putih minimal 8 gelas setiap hari untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuh yaa.
- Pilar 2, membiasakan perilaku hidup bersih, seperti mencuci tangan sebelum dan sesudah makan dengan sabun dan air mengalir.
- Pilar 3, yaitu melakukan aktifitas fisik secara teratur, lakukan aktifitas fisik secara teratur selama 30 menit setiap kali latihan.
- Pilar 4. Memantau dan mempertahankan berat badan normal. Pemantauan berat badan normal dapat dilakukan dengan menimbang satu kali dalam sebulan.
Nah itu tadi, pembahasan terkait tumpeng gizi seimbang. Selanjutnya kita akan membahas pedoman untuk satu kali makan yaitu “ISI PIRINGKU”. Jadi, untuk mendapatkan proporsi makan untuk satu kali makan yaitu ½ piring terdiri dari 1/3 buah-buahan dan 2/3 sayur dan ½ bagian lainnya terdiri dari 1/3 lauk pauk dan 2/3 makanan. Kesimpulannya adalah dengan mengikuti pedoman gizi seimbang maka kebutuhan zat gizi sahabatrimedika semua dapat terpenuhi. Semoga dapat dipraktikkan yaa sahabtrimedika.
Sumber :
- WHO.Coronavirus. Retrieved fromWorld Health Organization. 2019.
- WHO. Update Coronavirus (COVID-19) In The World 2020. 2020.
- WHO. Novel Coronavirus 2020. 2020.
- SusiloAdityo, et al. Coronavirus Disease2019: Tinjauan Literatur Terkini. Jurnal Penyakit dalam Indonesia. 2020;7(1).
- Kemenkes RI. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease (COVID-19). 2020.
- Kemenkes RI.Update kasus COVID-19di Indonesia 2020. 2020.
- Farizi SA, et al. Data Transparency and Information Sharing : Coronavirus PreventionProblems in Indonesia. Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia. 2020;8(2):35.
- “Data Sebaran COVID-19 Kota Bekasi”, 20 Juni 2021, [http://corona.bekasikota.go.id/home] [diakses pada 20 Juni 2021].
- Kemenkes RI. Panduan Gizi Seimbang pada Masa Pandemi COVID-19. 2020.
Leave Your Comment