Hotline Klinik 081806444000 | Telepon Klinik (021) 88965784 | Hotline Kebidanan 087809075503
  1. Home
  2. Kenali Penyakit Jantung Koroner
Kenali Penyakit Jantung Koroner

Kenali Penyakit Jantung Koroner

  • 29 September 2021
  • 0 Likes
  • 58 Views
  • 0 Comments

Perubahan gaya hidup yang terjadi pada masyarakat membawa dampak terhadap perkembangan penyakit degeneratif, salah satunya adalah penyakit jantung koroner (PJK). Penyakit ini merupakan salah satu masalah kesehatan utama yang banyak diderita oleh masyarakat diseluruh dunia, termasuk Indonesia.

WHO mencatat sekitar 17.9 juta orang meninggal akibat penyakit kardiovaskuler pada tahun 2019 atau mewakili 32% dari seluruh angka kematian global. Dari angka tersebut, 85% disebabkan oleh serangan jantung dan stroke.

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, angka kejadian penyakit jantung semakin meningkat setiap tahunnya dengan prevalensi penyakit jantung di Indonesia sebesar 1,5%. Hal ini berarti, sebanyak 15 dari 1.000 orang Indonesia menderita penyakit jantung.

 

Apa itu Penyakit Jantung Koroner?

Penyakit jantung koroner (PJK) ialah penyakit jantung yang terutama disebabkan karena penyempitan pembuluh darah (arteri) koroner akibat proses aterosklerosis atau spasme atau kombinasi keduanya.

Kemungkinan terjadinya PJK ditentukan oleh faktor tertentu, yaitu:

 

1. Faktor yang tidak dapat diubah

Seperti umur, jenis kelamin, ras dan faktor herediter.

 

2. Faktor yang dapat diubah melalui perubahan gaya hidup

Faktor yang dapat diubah antara lain gangguan kadar lemak darah (dislipidemia), peningkatan tekanan darah (hipertensi), rokok, konsumsi lemak berlebihan, kurang olahraga, stres, dan kegemukan (obesitas).

Dampak utama PJK adalah gangguan pasokan oksigen dan nutrisi ke dalam jaringan otot jantung (miokard) akibat penurunan aliran darah koroner. Kurangnya pasokan darah karena penyempitan arteri koroner ini dapat mengakibatkan gejala nyeri dada (angina pectoris).

Angina pectoris merupakan suatu sindrom klinis dengan gejala sakit dada yang timbul karena adanya iskemik miokard saat melakukan aktivitas. Kondisi tersebut menunjukkan kemungkinan terjadinya penyempitan arteria koronari >70%. Angina pectoris dapat muncul sebagai angina pectoris stabil (APS) dan dapat berkembang menjadi lebih berat yaitu Sindroma Koroner Akut (SKA) atau dikenal dengan serangan jantung mendadak (heart attack) yang bisa menyebabkan kematian mendadak.

Penyakit jantung koroner dapat dideteksi melalui beberapa pemeriksaan dengan alat seperti elektrokardiogram (EKG), treadmill, dan CT Scan koroner. Pemeriksaan menggunakan alat ini akan dilakukan tergantung pada kondisi klinis pasien.

Salah satu pengobatan PJK ialah melalui tindakan kateterisasi jantung dengan melakukan pemasangan ring jantung (stent), yang berfungsi untuk memperbaiki kondisi kesehatan (mengurangi gejala) dan meningkatkan kualitas hidup.

dr. M. Fuad Arbi, Sp.JP(K), FIHA
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah
Siloam Hospitals Jambi

  • Share:

Leave Your Comment

Open chat
Anda Butuh Bantuan?
CS Klinik Trimedika
Ada yang bisa kami bantu?